PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN

PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN

A. PENGERTIAN DAN KONSEP
Pembukaan wilayah hutan merupakan kegiatan yang merencanakan dan membuat sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka mengeluarkan kayu. Prasarana tersebut meliputi rencana sumbu jalan (trase), base camp, jembatan, gorong-gorong dll.

1. Konsep/Strategi PWH :
§ PWH adalah suatu kegiatan di dalam pengelolaan hutan yang berusaha menciptakan persyaratan-persyaratan yang lebih baik agar pengelolaan hutan dapat lestari,
§ Merupakan perpaduan teknik, ekonomis dan ekologis dari pembukaan dasar wilayah hutan, pembukaan tegakan dan sistem penanaman, pemeliharaan, penjarangan dan pemanenan.
Pada tahun 1970-an, PWH merupakan suatu kegiatan pembukaan jalan untuk mengeluarkan kayu dari hutan, dimana pada saat itu :
§ Belum ada usaha untuk mengusahakan agar hutan dapat lestari
§ Menghasilkan kayu sebanyak-banyaknya dengan biaya sekecil-kecilnya sehingga terjadi kerusakan hutan.
Tujuan PWH
§ Adalah untuk mempermudah penataan hutan, tindakan-tindakan pembinaan hutan (penanaman, pemeliharaan, penjarangan), pencegahan terhadap gangguan hutan dan PHH terutama penyaradan dan pengangkutan kayu.

2. Perananan dan Fungsi PWH
Perananan PWH :
§ PWH secara keseluruhan merupakan persyaratan bagi kelancaran pelaksanaan dan pengawasan dalam produksi hutan dan PWH bertugas menciptakan kondisi yang lebih baik dalam pengelolaan hutan serta meningkatkan fungsi sosial dan ekonomi dari hutan.
Fungsi PWH :
1. Mempermudah penataan hutan
§ Membuat tata batas dalam dan luar hutan
§ Tata batas dalam membagi areal hutan ke dalam blok-blok.
2. Mempermudah pengukuran pekerja, peralatan dan bahan-bahan keluar masuk hutan.
3. Mempermudah kegiatan pembinaan hutan.
4. Mempermudah kegiatan pemanenan hasil hutan ) penebangan, penyaradan, pengumpulan, pengnagkutan dan penimbunan)
5. Mempermudah pengawasan hutan.
6. Mempermudah perlindungan hutan (terhadap kebakaran, serangan hama dan penyakit hutan)
7. Memungkinkan hutan sebagai tempat rekreasi yang mudah dicapai.
8. Di daerah yang terisolasi/terpencil, PWH dapat merupakan bagian yang penting dari infrastruktur daerah tersebut, bahkan dapat merupakan pionir pengembangan hutan.
3. Tingkat-tingkat PWH
Ada 3 tingkatan PWH :
1. Pembukaan wilayah hutan yang menghubungkan areal hutan yang dikelola dengan lalu lintas umum atau dengan industri kayu.
Biasa juga disebut jalan koridor, yaitu jalan yang menghubungkan jalan areal hutan dengan lalu-lintas umum yang letaknya di luar wilayah hutan (acces road).

2. Pembukaan wilayah hutan yang menghubungkan bagian-bagian hutan dengan jalan koridor.
 PWH ini dilakukan dengan jalan utama (main road)
3. Pembukaan wilayah hutan yang membuka bagian hutan dan menghubungkannya dengan jalan utama.
Ø   PWH ini dilakukan dengan membuat jalan cabang dan jalan ranting.
Ø  Jalan cabang dan ranting untuk menghubungkan bagian dengan jalan utama.
Ø  Dengan adanya tingkatan PWH dapat dikatakan bahwa PWH merupakan pembukaan wilayah bukan pembukaan titik.
Ø  Pembukaan titik hanya menghubungkan 2 tempat saja.
Cirinya : standar jalan sama
Ø  Pembukaan wilayah : membuka wilayah secara merata.
Cirinya : ada perbedaan kelas-kelas standar jalan.
Ciri khas pembukaan wilayah al :
1. Konsentrasi kendaraan akan mulai padat apabila keluar hutan.
2. Jarak angkut dalam hutan lebih pendek dibanding jarak angkut di luar hutan, sehingga untuk mengangkut kayu di hutan muatannya yang lebih diperhatikan bukan kecepatannya, bila di luar, kecepatan dan muatan harus diperhatikan.
§ Kecepatan di jalan ranting : 4-8 km/jam
§ Kecepatan di jalan cabang : 10-15 km/jam
§ Kecepatan di jalan utama : 30-40 km/jam
§ Kecepatan di jalan koridor : 40-50 km/jam
Ø  Jalan utama :
§ Menghubungkan bagian-bagian hutan dengan areal luar hutan.
§ Mempunyai standar tertentu (merupakan jalan permanen yang diperlihara terus-menerus setiap tahun).

Ø  Jalan cabang :
§ Menghubungkan bagian di dalam hutan dengan jalan utama
§ Jalan ini kadang diperkeras, tergantung fungsinya.
§ Diperlihara secara permanen/secara preriodik.
Ø  Jalan sarad :
§ Menghubungkan individu pohon dengan jalan ranting/cabang/ utama
§ Jalan tanah
§ Standar teknik untuk jalan sarad lebih rendah dari jalan lainnya.
§ Jarak angkut 300-400 m
B. PARAMETER PENILAI PWH
Untuk mengetahui suatu jaringan jalan yang sudah ada atau yang direncanakan, telah dikembangkan beberapa parameter penilai, yaitu :
1. Kerapatan jalan (WD)
2. Spasi jalan (WA)
3. Persen PWH (E)
4. Jarak sarad rata-rata (RE)
1. Kerapatan jalan
§ Kerapatan jalan (WD) adalah panjang jalan rata-rata pada suatu areal tertentu (m/ha).
2. Spasi/Jarak Jalan
§ Spasi jalan (WA) adalah jarak rata-rata antar jalan angkutan yang dibangun dalam suatu areal (m, hm).
3. Jarak Sarad Rata-rata
Menurut Segebaden (1964) ada 3 jenis jarak sarad rata-rata :
a. Jarak sarad rata-rata terpendek dari model PWH yang ideal (REo).
b. Jarak sarad rata-rata terpendek yang sebenarnya di lapangan (REm).
c. Jarak sarad rata yang ditempuh di dalam penyaradan sebenarnya di lapangan (REt).

§ Untuk mendapatkan jarak sarad rata-rata yang sebenarnya dari kerapatan jalan, Segebaden (1964) menganjurkan memakai dua faktor koreksi, yaitu :
1. Faktor koreksi jaringan jalan :
   Vcorr ini mengoreksi tata letak jalan di lapangan.
2. Faktor koreksi jalan sarad :
   Tcorr ini mengoreksi jarak sarad, dimana kayu tidak disarad melalui jalan terpendek ke jalan angkutan atau landing, melainkan melalui jalan yang lebih panjang, karena adanya halangan-halangan di tengah jalan seperti kemiringan lapangan, tanah tidak rata, tegakan dll.
§ Gabungan kedua faktor koreksi tersebut di atas disingkat KG
FAO (1974), menyarankan agar di dalam pemanenan dan penangangkutan kayu di antara tanaman di negara berkembang dipergunakan nilai KG sbb. :
§ Untuk di daerah datar : KG = 1,6 – 2,0
§ Untuk di daerah sedang dan berbukit : KG = 2,0 – 2,8
§ Untuk di daerah pegunungan dan curam : KG = 2,8 – 3,6
§ Untuk di daerah pegunungan dan sangat curam : KG >3,6
v  Persen PWH
§ Persen PWH adalah persen keterlayanan/keterbukaan suatu wilayah hutan yang disebabkan oleh pembuatan jalan (PWH).
§ Cara menghitung % PWH :
a. Berdasarkan Backmund (1966)
b. Berdasarkan Sachs (1968)
Menurut Backmund (1966) bahwa luas areal dibuka ada 3 macam :
1. Pembuatan jalan hutan diasumsikan membuka wilayah di kiri dan kanan jalan.
2. Lebar wilayah yang terbuka oleh pembuatan jalan = WA, artinya sebelah kanan jalan terbuka ½ WA dan sebelah kiri jalan terbuka ½ WA.

3. Luas total areal yang terbuka adalah jumlah luas total dari areal yang terbuka dalam jalur tadi (menjumlahkan luas jalur-jalur yang terbuka).
Menurut Sachs (1968), dengan mengubah asumsi kedua :
Lebar areal yang terbuka di sebelah kiri dan kanan tersebut tidak bisa diukur dengan WA tetapi harus disesuaikan dengan teknologi yang dipakai dalam sub sistem penyaradan.
§ Lebar jalan yang dikiri dan kana tidak sama, tetapi berdasarkan topografinya.
§ Naik lereng, jangkauan alat penyaradan kayu lebih pendek dan sebaliknya.
§ Kriteria angka yang dapat dipakai sebagai patokan menurut Backmund (1966) :

E  (%)
Penilai
< 65
65 – 70
70 – 75
75 – 80
> 80
Tidak baik
Cukup
Baik
Sangat Baik
Luar biasa

v  Bilangan PWH
§ Bilangan PWH adalah suatu bilangan yang menunjukkan suatu parameter kerapatan jalan dan % PWH yang digunakan untuk menyatakan persen kualitas dari PWH dinyatakan dalam bentuk tulisan. (Misalnya WD = 45 m/ha, E = 77 %, maka bilangan PWH = 45/77).

C. POLA JARINGAN JALAN DAN TIPE JALAN HUTAN
A. Pola jalan di daerah datar
1. Jalan-jalan sejajar menuju ke satu titik/pusat
2. Jalan-jalan angkutan sejajar menuju kesatu jalan induk dengan sudut antara jalan induk dengan jalan cabang 35 °
3. Jalan-jalan angkutan sejajar menuju ke beberapa titik pusat.
4. Jalan-jalan sejajar menyudut dengan membelah blok hutan.
B. Pola Jalan di Daerah Pegunungan
1. Jalan-jalan hutan sejajar di daerah lereng yang panjang dihubungkan dengan jalan sejajar menanjak.
2. Jika lereng sempit, maka teknik pembukaan wilayah hutan dua jalan yaitu jalan punggung dan jalan lembah.
3. Jika lembahnya sedang digunakan pola jalan sejajar menuruni lereng
4. Pola jaringan acak dengan jarak dan arah yang tidak teratur/tak terencanakan
5. Pola jaringan jalan cincin. Bisa digunung atau cekungan besar yang dikelilingi gunung-gunung/sungai, danau.
C. Lokasi dan Tipe Jalan Angkutan
Berdasarkan lokasi jalan dapat dibedakan 3 tipe jalan :
(a) Jalan Lembah
§ Jalan lembah adalah jalan yang terdapat di lembah.
§ Kelebihan jalan lembah :
1. Mudah dibuat
2. Tidak banyak galian dan timbunan
3. Kayu yang disarad ke jalan lembah adalah kayu yang disarad turun lereng.
§ Kelemahan :
1. Sering harus membuat jembatan

2. Pada musim hujan kemungkinan terendam air banjir sehingga jalan dan jembatan rusak.

(b) Jalan Punggung
§ Jalan punggung ialah jalan yang menyusuri punggung bukit.
§ Kelebihan jalan punggung :
1. Keadaannya kering, sehinga intensitas pemakaiannya lebih tinggi
2. Biaya pemeliharaannya lebih rendah
§ Kelemahan jalan punggung :
1. Banyak galian dan timbunan
2. Biayanya lebih mahal dari pembuatan jalan lembah
3. Kayu yang diangkut melalui jalan ini harus disarad naik lereng
(c) Jalan Kontur
§ Jalan kontur ialah jalan yang mengikuti kontur. Jalan kontur dibuat apabila lereng cukup lebar dan landai.
§ Kayu yang diangkut berasal dari kayu yang disarad naik dan turun lereng.

















Kisah Nabi Besar Muhammad S,A,W


Kisah Nabi Besar Muhammad S,A,W


Pada waktu umat manusia dalam kegelapan dan suasana jahiliyyah, lahirlah seorang bayi pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Makkah. Bayi yang dilahirkan bakal membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban manusia. Bapa bayi tersebut bernama Abdullah bin Abdul Mutallib yang telah wafat sebelum baginda dilahirkan iaitu sewaktu baginda 7 bulan dalam kandungan ibu. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Kehadiran bayi itu disambut dengan penuh kasih sayang dan dibawa ke ka'abah, kemudian diberikan nama Muhammad, nama yang belum pernah wujud sebelumnya.




Selepas itu Muhammad disusukan selama beberapa hari oleh Thuwaiba, budak suruhan Abu Lahab sementara menunggu kedatangan wanita dari Banu Sa'ad. Adat menyusukan bayi sudah menjadi kebiasaan bagi bangsawan-bangsawan Arab di Makkah. Akhir tiba juga wanita dari Banu Sa'ad yang bernama Halimah bin Abi-Dhuaib yang pada mulanya tidak mahu menerima baginda kerana Muhammad seorang anak yatim. Namun begitu, Halimah membawa pulang juga Muhammad ke pedalaman dengan harapan Tuhan akan memberkati keluarganya. Sejak diambilnya Muhammad sebagai anak susuan, kambing ternakan dan susu kambing-kambing tersebut semakin bertambah. Baginda telah tinggal selama 2 tahun di Sahara dan sesudah itu Halimah membawa baginda kembali kepada Aminah dan membawa pulang semula ke pedalaman.

Kisah Dua Malaikat dan Pembedahan Dada Muhammad

Pada usia dua tahun, baginda didatangi oleh dua orang malaikat yang muncul sebagai lelaki yang berpakaian putih. Mereka bertanggungjawab untuk membedah Muhammad. Pada ketika itu, Halimah dan suaminya tidak menyedari akan kejadian tersebut. Hanya anak mereka yang sebaya menyaksikan kedatangan kedua malaikat tersebut lalu mengkhabarkan kepada Halimah. Halimah lantas memeriksa keadaan Muhammad, namun tiada kesan yang aneh ditemui.

Muhammad tinggal di pedalaman bersama keluarga Halimah selama lima tahun. Selama itu baginda mendapat kasih sayang, kebebasan jiwa dan penjagaan yang baik daripada Halimah dan keluarganya. Selepas itu baginda dibawa pulang kepada datuknya Abdul Mutallib di Makkah.

Datuk baginda, Abdul Mutallib amat menyayangi baginda. Ketika Aminah membawa anaknya itu ke Madinah untuk bertemu dengan saudara-maranya, mereka ditemani oleh Umm Aiman, budak suruhan perempuan yang ditinggalkan oleh bapa baginda. Baginda ditunjukkan tempat wafatnya Abdullah serta tempat dia dikuburkan.

Sesudah sebulan mereka berada di Madinah, Aminah pun bersiap sedia untuk pulang semula ke Makkah. Dia dan rombongannya kembali ke Makkah menaiki dua ekor unta yang memang dibawa dari Makkah semasa mereka datang dahulu. Namun begitu, ketika mereka sampai di Abwa, ibunya pula jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia lalu dikuburkan di situ juga.
Muhammad dibawa pulang ke Makkah oleh Umm Aiman dengan perasaan yang sangat sedih. Maka jadilah Muhammad sebagai seorang anak yatim piatu. Tinggallah baginda dengan datuk yang dicintainya dan bapa-bapa saudaranya.

"Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberikan petunjuk" (Surah Ad-Dhuha, 93: 6-7)


Abdul Mutallib Wafat

Kegembiraannya bersama datuk baginda tidak bertahan lama. Ketika baginda berusia lapan tahun, datuk baginda pula meninggal dunia. Kematian Abdul Mutallib menjadi satu kehilangan besar buat Bani Hashim. Dia mempunyai keteguhan hati, berwibawa, pandangan yang bernas, terhormat dan berpengaruh dikalangan orang Arab. Dia selalu menyediakan makanan dan minuman kepada para tetamu yang berziarah dan membantu penduduk Makkah yang dalam kesusahan.


Muhammad diasuh oleh Abu Talib

Selepas kewafatan datuk baginda, Abu Talib mengambil alih tugas bapanya untuk menjaga anak saudaranya Muhammad. Walaupun Abu Talib kurang mampu berbanding saudaranya yang lain, namun dia mempunyai perasaan yang paling halus dan terhormat di kalangan orang-orang Quraisy.Abu Talib menyayangi Muhammad seperti dia menyayangi anak-anaknya sendiri. Dia juga tertarik dengan budi pekerti Muhammad yang mulia.

Pada suatu hari, ketika mereka berkunjung ke Syam untuk berdagang sewaktu Muhammad berusia 12 tahun, mereka bertemu dengan seorang rahib Kristian yang telah dapat melihat tanda-tanda kenabian pada baginda. Lalu rahib tersebut menasihati Abu Talib supaya tidak pergi jauh ke daerah Syam kerana dikhuatiri orang-orang Yahudi akan menyakiti baginda sekiranya diketahui tanda-tanda tersebut. Abu Talib mengikut nasihat rahib tersebut dan dia tidaak banyak membawa harta dari perjalanan tersebut. Dia pulang segera ke Makkah dan mengasuh anak-anaknya yang ramai. Muhammad juga telah menjadi sebahagian dari keluarganya. Baginda mengikut mereka ke pekan-pekan yang berdekatan dan mendengar sajak-sajak oleh penyair-penyair terkenal dan pidato-pidato oleh penduduk Yahudi yang anti Arab.

Baginda juga diberi tugas sebagai pengembala kambing. Baginda mengembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Baginda selalu berfikir dan merenung tentang kejadian alam semasa menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu baginda jauh dari segala pemikiran manusia nafsu manusia duniawi. Baginda terhindar daripada perbuatan yang sia-sia, sesuai dengan gelaran yang diberikan iaitu "Al-Amin".

Selepas baginda mula meningkat dewasa, baginda disuruh oleh bapa saudaranya untuk membawa barang dagangan Khadijah binti Khuwailid, seorang peniaga yang kaya dan dihormati. Baginda melaksanakan tugasnya dengan penuh ikhlas dan jujur. Khadijah amat tertarik dengan perwatakan mulia baginda dan keupayaan baginda sebagai seorang pedagang. Lalu dia meluahkan rasa hatinya untuk berkahwin dengan Muhammad yang berusia 25 tahun ketika itu. Wanita bangsawan yang berusia 40 tahun itu sangat gembira apabila Muhammad menerima lamarannya lalu berlangsunglah perkahwinan mereka berdua. Bermulalah lembaran baru dalam hidup Muhammad dan Khadijah sebagai suami isteri.

Turunnya Wahyu Pertama

Pada usia 40 tahun, Muhammad telah menerima wahyu yang pertama dan diangkat sebagai nabi sekelian alam. Ketika itu, baginda berada di Gua Hira' dan sentiasa merenung dalam kesunyian, memikirkan nasib umat manusia pada zaman itu. Maka datanglah Malaikat Jibril menyapa dan menyuruhnya membaca ayat quran yang pertama diturunkan kepada Muhammad.

"Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan" (Al-'Alaq, 96: 1)

Rasulullah pulang dengan penuh rasa gementar lalu diselimuti oleh Khadijah yang cuba menenangkan baginda. Apabila semangat baginda mulai pulih, diceritakan kepada Khadijah tentang kejadian yang telah berlaku.

Kemudian baginda mula berdakwah secara sembunyi-sembunyi bermula dengan kaum kerabatnya untuk mengelakkan kecaman yang hebat daripada penduduk Makkah yang menyembah berhala. Khadijah isterinya adalah wanita pertama yang mempercayai kenabian baginda. Manakala Ali bin Abi Talib adalah lelaki pertama yang beriman dengan ajaran baginda.Dakwah yang sedemikian berlangsung selama tiga tahun di kalangan keluarganya sahaja.

Dakwah Secara Terang-terangan

Setelah turunnya wahyu memerintahkan baginda untuk berdakwah secara terang-terangan, maka Rasulullah pun mula menyebarkan ajaran Islam secara lebih meluas.

"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik." (Al-Hijr, 15:94)

Namun begitu, penduduk Quraisy menentang keras ajaran yang dibawa oleh baginda. Mereka memusuhi baginda dan para pengikut baginda termasuk Abu Lahab, bapa saudara baginda sendiri. Tidak pula bagi Abu Talib, dia selalu melindungi anak saudaranya itu namun dia sangat risau akan keselamatan Rasulullah memandangkan tentangan yang hebat dari kaum Quraisy itu. Lalu dia bertanya tentang rancangan Rasulullah seterusnya. Lantas jawab Rasulullah yang bermaksud:

"Wahai bapa saudaraku, andai matahari diletakkan diletakkan di tangan kiriku dan bulan di tangan kananku, agar aku menghentikan seruan ini, aku tidak akan menghentikannya sehingga agama Allah ini meluas ke segala penjuru atau aku binasa kerananya"

Baginda menghadapi pelbagai tekanan, dugaan, penderitaan, cemuhan dan ejekan daripada penduduk-penduduk Makkah yang jahil dan keras hati untuk beriman dengan Allah. Bukan Rasulullah sahaja yang menerima tentangan yang sedemikian, malah para sahabatnya juga turut merasai penderitaan tersebut seperti Amar dan Bilal bin Rabah yang menerima siksaan yang berat.

Wafatnya Khadijah dan Abu Talib

Rasulullah amat sedih melihat tingkahlaku manusia ketika itu terutama kaum Quraisy kerana baginda tahu akan akibat yang akan diterima oleh mereka nanti. Kesedihan itu makin bertambah apabila isteri kesayangannya wafat pada tahun sepuluh kenabiaannya. Isteri bagindalah yang tidak pernah jemu membantu menyebarkan Islam dan mengorbankan jiwa serta hartanya untuk Islam. Dia juga tidak jemu menghiburkan Rasulullah di saat baginda dirundung kesedihan.

Pada tahun itu juga bapa saudara baginda Abu Talib yang mengasuhnya sejak kecil juga meninggal dunia. Maka bertambahlah kesedihan yang dirasai oleh Rasulullah kerana kehilangan orang-orang yang amat disayangi oleh baginda.

Hijrah Ke Madinah

Tekanan orang-orang kafir terhadap perjuangan Rasulullah semakin hebat selepas kepergian isteri dan bapa saudara baginda. Maka Rasulullah mengambil keputusan untuk berhijrah ke Madinah berikutan ancaman daripada kafir Quraisy untuk membunuh baginda.

Rasulullah disambut dengan meriahnya oleh para penduduk Madinah. Mereka digelar kaum Muhajirin manakala penduduk-penduduk Madinah dipanggil golongan Ansar. Seruan baginda diterima baik oleh kebanyakan para penduduk Madinah dan sebuah negara Islam didirikan di bawah pimpinan Rasulullas s.a.w sendiri.

Negara Islam Madinah

Negara Islam yang baru dibina di Madinah mendapat tentangan daripada kaum Quraisy di Makkah dan gangguan dari penduduk Yahudi serta kaum bukan Islam yang lain. Namun begitu, Nabi Muhammad s.a.w berjaya juga menubuhkan sebuah negara Islam yang mengamalkan sepenuhnya pentadbiran dan perundangan yang berlandaskan syariat Islam. Baginda dilantik sebagai ketua agama, tentera dan negara. Semua rakyat mendapat hak yang saksama. Piagam Madinah yang merupakan sebuah kanun atau perjanjian bertulis telah dibentuk. Piagam ini mengandungi beberapa fasal yang melibatkan hubungan antara semua rakyat termasuk kaum bukan Islam dan merangkumi aspek politik, sosial, agama, ekonomi dan ketenteraan. Kandungan piagam adalah berdasarkan wahyu dan dijadikan dasar undang-undang Madinah.

Islam adalah agama yang mementingkan kedamaian. Namun begitu, aspek pertahanan amat penting bagi melindungi agama, masyarakat dan negara. Rasulullah telah menyertai 27 kali ekspedisi tentera untuk mempertahan dan menegakkan keadilan Islam. Peperangan yang ditempuhi baginda ialah Perang Badar (623 M/2 H), Perang Uhud (624 M/3 H), Perang Khandak (626 M/5 H) dan Perang Tabuk (630 M/9 H). Namun tidak semua peperangan diakhiri dengan kemenangan.

Pada tahun 625 M/ 4 Hijrah, Perjanjian Hudaibiyah telah dimeterai antara penduduk Islam Madinah dan kaum Musyrikin Makkah. Maka dengan itu, negara Islam Madinah telah diiktiraf. Nabi Muhammad s.a.w. juga telah berjaya membuka semula kota Makkah pada 630 M/9 H bersama dengan 10 000 orang para pengikutnya.

Perang terakhir yang disertai oleh Rasulullah ialah Perang Tabuk dan baginda dan pengikutnya berjaya mendapat kemenangan. Pada tahun berikutnya, baginda telah menunaikan haji bersama-sama dengan 100 000 orang pengikutnya. Baginda juga telah menyampaikan amanat baginda yang terakhir pada tahun itu juga. Sabda baginda yang bermaksud:

"Wahai sekalian manusia, ketahuilah bahawa Tuhan kamu Maha Esa dan kamu semua adalah daripada satu keturunan iaitu keturunan Nabi Adam a.s. Semulia-mulia manusia di antara kamu di sisi Allah s.w.t. ialah orang yang paling bertakwa. Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara dan kamu tidak akan sesat selama-lamanya selagi kamu berpegang teguh dengan dua perkara itu, iaitu kitab al-Quran dan Sunnah Rasulullah."

Wafatnya Nabi Muhammad s.a.w

Baginda telah wafat pada bulan Jun tahun 632 M/12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah. Baginda wafat setelah selesai melaksanakan tugasnya sebagai rasul dan pemimpin negara. Baginda berjaya membawa manusia ke jalan yang benar dan menjadi seorang pemimpin yang bertanggungjawab, berilmu dan berkebolehan. Rasulullah adalah contoh terbaik bagi semua manusia sepanjang zaman.

itulah kisah singkatnya teman, n moga bermanfaat,,,,!!!

Berapa Lama Perjalanan Menuju Planet Mars?






Berapa Lama Perjalanan Menuju Planet Mars?

Jika Anda ingin berkunjung ke planet merah, kira-kira berapa lama waktu yang dibutuhkan?

Jawabannya tergantung pada beberapa hal, mulai dari posisi planet dan kendaraan yang akan membawa Anda ke sana. Mari kita simak beberapa poin yang paling penting.



>>Seberapa jauh Planet Mars?


Untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Mars, pertama-tama kita harus tahu jarak antara dua planet (Bumi dan Mars).

Mars adalah planet keempat dari matahari, dan yang paling dekat kedua dengan Bumi (Venus adalah yang paling dekat pertama dengan Bumi).


Perlu diketahui, jarak Bumi-Mars selalu berubah. Ini dikarenakan planet Bumi dan Mars melakukan orbit atau revolusi terhadap Matahari.

Secara teori, jarak paling dekat Bumi dan Mars adalah ketika Mars berada pada titik terdekat dengan matahari (perihelion) dan Bumi berada pada posisi terjauh (aphelion). Ketika itu jarak kedua planet hanya 54.600.000 kilometer.

Namun, hal di atas belum pernah terjadi dalam sejarah. Jarak yang paling dekat dari kedua planet terjadi pada tahun 2003, ketika jarak Bumi-Mars hanya 56 juta kilometer. Sedangkan jarak terjauh Bumi-Mars mencapai 401 juta kilometer dan jarak rata-ratanya adalah 225 juta kilometer.

>>Kecepatan cahaya
Cahaya bergerak dengan kecepatan sekitar 300.000 kilometer per detik. Jika ada kendaraan dengan kecepatan cahaya, maka kita hanya memerlukan waktu 182 detik untuk sampai di Mars saat ia berada di jarak terdekat dengan Bumi.

Sayangnya, manusia belum mampu menciptakan kendaran secepat itu. Jadi, waktu yang diperlukan untuk mencapai Mars dengan kendaraan masa kini adalah, sekitar 1,5 tahun.

moga bermanfaat,,,!!!

Kisah Dewa Zeuz



12 Dewa Olimpus juga dikenal dengan sebutan Dodekatheon (Greek: δωδεκα /dodeka = 12, θεον /theon = dewa) dalam mitologi Yunani adalah dewa-dewi utama Yunani yang tinggal di puncak gunung olimpus. Ada sekitar 17 dewa-dewi yang dianggap 12 Dewa Olimpus walaupun jumlahnya tidak lebih dari dua belas dalam satu daftar.
dewa zeuz
Zeus (Yunani: Ζεύς) atau Dias (Δίας) adalah raja para dewa dalam mitologi Yunani. Dalam Theogonia karya Hesiodos, Zeus disebut sebagai "Ayah para Dewa dan manusia". Zeus tinggal di Gunung Olimpus. Zeus adalah dewa langit dan petir. Simbolnya adalah petir, elang, banteng, dan pohon ek. Zeus sering digambarkan oleh seniman Yunani dalam posisi berdiri dengan tangan memegang petir atau duduk di tahtanya. Zeus juga dikenal di Romawi Kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sanskerta disebut Dyaus-pita.


Zeus adalah anak dari Kronos dan Rea, dan merupakan yang termuda di antara saudara-saudaranya. Zeus menikah dengan adik perempuannya Hera yang menjadi dewi penikahan. Zeus terkenal karena hubungannya dengan banyak wanita dan memiliki banyak anak. Anak-anaknya antara lain Athena, Apollo dan Artemis, Hermes, Ares, Hebe, Hefaistos, Persefon,Dionisos, Perseus, Herakles, Helene, Minos, dan Mousai.






Zeus dikaitkan dengan dewa Jupiter dari mitologi Romawi, dewa Amun dari mitologi Mesir, dewa Tinia dari mitologi Etruska, dan dewa Indra dari mitologi Hindu. Zeus, bersama Dionisos, dihubungkan dengan dewa Sabazios dari Frigia, yang dikenal sebagai Sabazius di Romawi.

Zeus adalah anak dari Kronos dan Rea, dan merupakan yang termuda di antara saudara-saudaranya. Zeus menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi dewi penikahan. Zeus terkenal karena hubungannya dengan banyak wanita dan memiliki banyak anak. Anak-anaknya antara lain Athena, Apollo dan Artemis, Hermes, Ares, Hebe, Hefaistos, Persefon,Dionisos, Perseus, Herakles, Helene, Minos, dan Mousai. 


Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi dewa penguasa lautan, dan Hades yang menjadi dewa penguasa dunia bawah (alam kematian). Pendapat lain mengatakan bahwa pembagian tersebut dilakukan berdasarkan undian yang dilakukan tiga dewa tersebut.



Zeus dikaitkan dengan dewa Jupiter dari mitologi Romawi, dewa Amun dari mitologi Mesir, dewa Tinia dari mitologi Etruska, dan dewa Indra dari mitologi Hindu. Zeus, bersama Dionisos, dihubungkan dengan dewa Sabazios dari Frigia, yang dikenal sebagai Sabazius di Romawi.